Sunday, May 1, 2011

Motor bakar torak


Motor bakar torak adalah salah satu jenis mesin pembakaran dalam yang menggunakan silinder yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak translasi (bolak-balik). di dalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. gas pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran tersebut mampu menggerakkan torak yang oleh batang penghubung (batang penggerak) dihubungkan dengan poros engkol. Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi poros engkol dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan translasi pada torak.
Gambar 2.1 Mesin bakar torak

2.1  Klasifikasi Motor Bakar Torak

Motor bakar torak (engine) dapat dibedakan atas 2 (dua), yaitu :
Berdasarkan system penyalaan dan jenis bahan bakar yang digunakan;
Motor bensin (Gasoline Engine), adalah mesin yang menggunakan bahan bakar bensin dengan system penyalaan berasal dari loncatan bunga api listrik di antara kedua elektroda busi. Motor bensin dinamai juga Spark Ignition Engine.
Motor Diesel (Diesel Engine), adalah mesin yang menggunakan bahan bakar diesel yang penyalaannya merupakan proses penyalaan sendiri , yaitu karena bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Mesin diesel juga sering disebut Compression Ignition Engine.
Berdasarkan Siklus Kerja dan langkah torak;
Mesin 2 Langkah (2 Tak), yaitu moesin yang membutuhkan 2 kali langkah torak dan satu kali putaran poros engkol untuk menghasilkan kerja dalam satu siklus.
Mesin 4 Langkah (4 Tak), yaitu mesin yang memerlukan 4 kali langkah piston dan 2 kali putaran poros engkol untuk menghasilkan kerja dalam satu siklus.

2.2 Motor Bensin
           
Motor bensin adalah suatu mesin yang dapat menghasilkan daya, hasil dari pembakaran zat kimia berupa bahan bakar bensin bercampur udara dan busi sebagai sumber panas yang dapat menimbulkan percikan bunga api. Dalam kehidupan kita sehari – hari motor atau mesin sangat membantu untuk kelancaran transportasi darat, laut dan udara.
Motor bensin pertama ditemukan oleh Dr. Nicolas Otto pada tahun 1876, meski motor yang ditemukan tidak cepat dan dayanya kurang besar, tapi inilah langkah awal terciptanya motor selanjutnya, yang memiliki kecepatan dan daya yang besar serta kenyamanan yang tinggi.



Mesin 4 Langkah (Four Stroke Engine)

Disebut mesin empat langkah karena siklus kerjanya memerlukan empat tahapan langkah piston, yaitu langkah pemasukan (hisap), kompesi, usaha (ekspansi) dan pembuangan.






Gambar 2. 1 Potongan Penampang Mesin 4 langkah

Langkah Isap:
Piston bergerak turun dari TMA ke TMB. Katup masuk membuka dan katup buang menutup. Akibat gerakan turun dari piston gas pembakaran (campuran bahan bakar + udara) terisap masuk ke dalam silinder melalui katup masuk.











Gambar 2. 2 Prinsip kerja mesin 4 Langkah




Langkah Kompresi:
Piston bergerak naik (dari TMB ke TMA). Katup masuk dan katup buang sama-sama tertutup. Akibat gerakan piston naik, campuran bahan bakar + udara dalam silinder dimampatkan (dikompresi) sehingga menjadi bersuhu tinggi.
Langkah Usaha :
Pada saat piston hamper mencapai TMA, busi menyala (memercikkan bunga api listrik). Gas bensin yang sudah dimampatkan menjadi terbakar (meledak) dan menghasilkan tenaga yang dapat mendorong piston dapat bergerak lagi dari TMAke TMB.
Langkah Pembuangan:
Piston bergerak lagi dari TMB ke TMA. Pada langkah ini katup buang membuka dan katup isap masih menutup. Akibat piston bergerak ke atas, gas bekas pembakaran tertekan keluar melalui saluran katup buang kemudian ke knalpot.
Katup buang menutup lagi setelah seluruh gas bekas habis meninggalkan ruang bakar.
Empat langkah menurut urutan di atas disebut satu siklus mesin 4 Tak. Siklus berikutnya menyusul dengan langkah pemasukan lagi, saat katup masuk mulai membuka dan piston mulai bergerak kembali dari TMA ke TMB.
Ciri-ciri Mesin 4 Tak
1)   Untuk mendapatkan 1 x pembakaran, piston bergerak 4 x, dan poros engkol/ kruk as berputar 2 x.
2)   Hanya mempunyai 1 macam kompresi, yaitu kompresi silinder saja.
3)   Mempunyai 3 buah ring piston, yaituring kompresi I, Ring Kompresi II dan ring oli.
4)   Setiap Kepala Silinder terdapat 2 buah klep, yaitu klep masuk (in) dan klep buang (ex).
5)   Bahan bakarnya bensin murni.
6)   Pelumas hanya 1 macam saja, yaitu pelumas di bak perseneling.
7)   Gas pembuangan di knalpot tidak menimbulkan asap.





2.3 Komponen Dasar Engine
Pada bagian ini akan dijelaskan nama dan fungsi komponen-komponen yang terdapat pada cylinder block.
2.3.1. Engine Block
Engine block adalah bagian utama yang mendukung semua komponen engine.
Gb 2.4 Engine Block dan Cylinder Head
2.3.2. Cylinder
Cylinder ialah lubang-lubang di block engine. Cylinder mempunyai beberapa fungsi dan tugas yaitu:
·         Rumah untuk piston.
·         Ruang untuk pembakaran.
·         Meneruskan panas keluar dari piston.

Gb. 2.5 Cylinder
2.3.3. Cylinder Liner
Gb. 2.6 Cylinder Liner

            Cylinder liner membentuk selubung air yang membatasi air pendingin dengan piston.
Terdapat dua jenis Cylinder Liner: Wet type cylinder liner (tipe basah) dan dry type (tipe kering). Liner basah mempunyai o-ring yang menyekat selubung air dan mencegah bocornya pendingin.
Dry liner atau biasa juga disebut sleeve dipakai untuk memperbaiki parent bore yang mengalami kerusakan. Liner semacam ini disebut  “dry“ karena sangat merapat pada dinding lubang cylinder di block engine tanpa ada air yang berkontak langsung dengannya.
2.3.4. Piston
Gb. 2.7 Piston

Piston terpasang sempurna di dalam tiap cylinder liner dimana bisa bergerak ke atas dan ke bawah selama proses pembakaran. Bagian atas piston merupakan dasar dari ruang bakar.
Berdasarkan cara pembuatannya piston dapat dibagi menjadi:
1.      Cast aluminium crown dengan forged aluminium skirt, dimana kedua bagian tersebut disambung dengan pengelasan electron beam.
2.      Composite, steel crown dan alumnium skirt yang dibaut menjadi satu.
3.      Articulated, forged steel crown dengan pin bore dan bushing, dimana cast aluminium skirt terpisah. Dua bagian ini disatukan dengan wrist pin.
4.      Tipe yang umum ialah piston tunggal cast aluminium dengan piston ring belt (sabuk baja) sebagai tempat ring piston.
Berdasarkan sistem bahan bakar dan bentuk ruang bakar maka dikenal dua macam piston, yaitu:
1.    Pre combustion piston mempunyai heat plug pada crown.
2.    Direct injection piston tidak mempunyai heat plug.
Adapun jenis piston ring yang terpasang pada piston adalah sebagai berikut:
1.    Compression ring (ring kompresi)
Berfungsi untuk menyekat ruang bakar bagian bawah guna mencegah kebocoran kompresi dan gas hasil pembakaran melalui piston.
2.    Oil control ring (ring oli)
Biasanya hanya terdapat satu oil control ring di bawah dua compression ring, oil control ring melumasi dinding cylinder liner pada saat piston bergerak ke atas dan ke bawah. Lapisan oli mengurangi keausan cylinder liner dan piston.




2.3.5. Connecting Rod
Gb. 2.8 Connecting Rod

Connecting rod menghubungkan piston ke crankshaft. Bagian-bagian dari connecting rod adalah sebagaqi berikut:
1.    Rod eye.
2.    Piston pin bushing.
3.    Shank.
4.    Cap.
5.    Rod bolt and nuts.
6.    Connecting rod bearing.


2.3.6. Crankshaft
Gb. 2.9 Crankshaft

1.    Rod bearing journal.
2.    Counter weight.
3.    Main bearing journal.
4.    Web.

Crankshaft merubah gerak turun naik piston menjadi gerakan berputar yang dipakai untuk melakukan kerja. Di dalam  crankshaft terdapat saluran lobang tempat jalannya oli yang disebut oil gallery. Lubang saluran oli dibuntu pada satu ujungnya dengan plug atau set screw.
Gb. 2.10 Oil Passage Di dalam Crangshaft

Untuk mengurangi gerak maju atau mundur pada crankshaft (gerakan maju-mundur crankshaft tersebut biasa disebut End Play) maka dipasanglah thrust main bearing.  Ada dua macam thrust main bearing, yaitu:
1.    Insert bearing 2 (dua) buah
2.    Flanged thrust bearing 1(satu) buah

2.3.7. Flywheel
Flywheel (roda gila) dibautkan pada bagian belakang crankshaft di dalam rumah flywheelCrankshaft memutar flywheel pada langkah tenaga, dan gaya momentum flywheel menjaga crankshaft tetap berputar mulus pada langkah hisap, kompresi dan langkah buang.
Fungsi flywheel ada tiga, yaitu:
1.      Menyimpan energi untuk momentum di antara langkah tenaga.
2.      Membuat putaran crankshaft supaya halus
3.      Memindahkan tenaga ke mesin, torque converter atau beban lain

Pada bagian luar terdapat komponen ring gear melingkari flywheelRing gear dipergunakan sebagai roda gigi yang spline dengan pinion starting motor untuk start engine.
2.3.8. Camshaft
Camshaft digerakkan oleh roda gigi crankshaft. Bila camshaft berputar maka cam lobe berputar. Komponen valve (klep) yang terhubung ke camshaft akan ikut bergerak naik dan turun. Bila permukaan lobe berada di atas, valve akan terbuka. Putaran camshaft adalah setengah putaran crankshaft sehingga valve membuka dan menutup pada waktu yang tepat selama proses empat langkah.
            Bagian camshaft yang mendorong valve adalah camshat lobe. Masing-masing lobe mengoperasikan (1) Intake dan (2) Exhaust valve untuk setiap cylinder.  Beberapa cam memiliki lobe untuk menyemprotkan bahan bakar. Lobe ini akan menekan unit injector. Lobe tersebut akan mengatur kapan bahan bakar disemprotkan ke combustion chamber.

Gb. 2.11 Cam Lobe
           
            Setiap lobe terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1.     Base Circle
2.    Ramps
3.    Nose

Jarak dari base circle ke puncak nose disebut lift. Cam Lift menentukan seberapa jauh valve dibuka. Selain itu bentuk kelandaian ramp juga menentukan kecepatan membuka dan menutup valve, sedangkan bentuk nose akan menentukan berapa lama valve tersebut membuka penuh.

Misal :
1.    Kecepatan atau waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari valve tertutup menjadi terbuka penuh.
2.    Lamanya atau duration valve dalam keadaan terbuka.
3.    Kecepatan atau waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari valve terbuka penuh menjadi tertutup.
2.3.9. Push rod/batang penekan
Push rod adalah pipa baja dengan dudukan di kedua ujungnya. Camshaft menggerakkan push rod sehingga mengangkat rocker arm.
Gb.  2.11 Valve Lifter
Valve lifter atau cam follower bertumpu pada setiap lobe camshaft.
·  Bila Camshaft berputar, valve lifter akan menyusuri permukaan lobe.
·  Valve lifter merubah gerak camshaft ke   Push rod.
·  Push Rod memindahkan gerakannya ke rocker arm, untuk membuka dan menutup valve.

Ada 2 tipe valve lifter, yaitu:
1.    Slipper follower
2.    Roller follower
Roller Follower
Roller follower memiliki roda baja keras yang berputar di atas camshaft lobe.


2.3.10. Valve Lifters



2.3.11. Vibration Damper  (Peredam Getaran)
Pada bagian depan crankshaft terdapat vibration damper. Alat yang menyerupai flywheel kecil ini berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi akibat putaran crankshaft (torsional vibration).
Gb. 2.13 Vibration Damper

Ada dua jenis peredam getar, yakni:
1.    Peredam karet (rubber damper), yaitu peredam yang menggunakan karet padat untuk menyerap getaran.
2.    Peredam cairan kental (viscous damper), yaitu peredam yang di dalamnya menggunakan cairan kental (oli berat) untuk menyerap getaran.

APLIKASI PPI8255 DALAM SISTEM ANTRIAN ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER


System Mekatronika

System mekatronika ( MECHATRONIC : MECHANICS AND ELECTRONICS System ) adalah sebuah system dengan tingkah laku yang cerdas. Definisi yang lain, Mekatronika adalah aplikasi dari pengambilan keputusan kompleks kepada operasi system – system fisik. Untuk menunjukkan tingkah laku ini, system mekatronika seringkali merupakan implementasi berbasis computer dari teori control dan robotika.
System terbagi menjadi tiga subsistem, yaitu target environment ( lingkungan target ) atau controlled system ( system yang dikontrol ), controlling system ( system pengontrol ) dan operator seperti terlihat pada gambar 1. System pengontrol harus mengendalikan kedinamisan dari komponen – komponen fisik didalam lingkungan target dengan cara yang efektif dan dapat diestimasikan. System ini juga dapat disebut embedded ( dedicated ) real-time system. Bidang implementasi yang khas bagi embedded real-time system mencakup pengembangan pesawat udar, pesawat ruang angkasa, kendaraan dengan lintasan jalan atau rel dan robotika. Definisi dari system – system ini adalah sebagai berikut :
·         Edded system : Sebuah system computer yang membentuk bagian integral dari system yang lebih besar 99 % atau lebih dari seluruh mikroprosessor yang dijual digunakan didalam embedded system. Embedded artinya peralatan – peralatan yang didalamnya terdapat komputer. Conohnya : mobil,handphone,mesin foto copy dan lain – lain.
·         Real-time system : sebuah system dimana keberhasilan eksekusi tidak hanya bergantung kepada pembenaran logika dari keluaran yang dihasilkan tetapi juga waktu saat hasil diperoleh ( stankovic91 )
·         System : himpunana dari elemen – elemen berbeda yang dihubungkan atau direalisasikan untuk melaksanakan fungsi yang unik tidak hanya dikerjakan oleh sebuah elemen ( rechtin & maier97 )


Action :
Power modulating, energy conversion


 
Target system :
Mixture of mevhanical, fluid.thermal,chemical,electrical
 
Instrumentation :
Energy conversion
 
Computation :
Software, electronics
 
Operator interface :
Human factor
 
Other components
communications
 
                                                














Gambar system mekatronika





Abstrak

Teknologi perangkat kontrol berkembang sangat pesat, mengikuti kebutuhan hidup manusia. Perangkat control semakin banyak dibutuhkan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Telah diketahui bersama, bahwa komputer dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya sebagai pusat kontrol peralatanperalatan tertentu yang diantarmukakan pada port masukkan dan keluaran (I/O port). Dengan perantaraan IC PPI 8255 dapat dibuat suatu sistem antrian berbasis komputer. Komponen pendukung lainnya adalah driver seven segment, display seven segmen, printer, sound card dan saklar tekan, dengan memakai bahasa pemrograman Delphi. Dengan menggunakan sistem antrian ini diharapkan dapat membantu kenyamanan dan ketertiban suatu antrian pada pelayanan publik yang ramai. Aplikasi sistem ini adalah pada antrian layanan bank, rumah sakit, ataupun jasa layanan umum lainnya

1. PENDAHULUAN
Teknologi perangkat kontrol mengalami perkembangan sangat pesat, berkembang dari masa ke masa seiring dengan meningkatnya kemampuan dan kebutuhan hidup manusia. Perangkat control semakin banyak dibutuhkan untuk mengendalikan berbagai peralatan yang digunakan untuk membantu manusia dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Pada layanan umum banyak orang yang harus dilayani dan kalau orang yang melayani kurang kita biasanya diminta untuk mengantri atau berbaris satupersatu untuk menunggu mendapatkan layanan. Hal ini sering kita lihat atau alami misalnya di bank, apotek, dokter praktek dan ditempat layanan umum lainnya. Tentu hal ini kurang menyenangkan dan cenderung memboroskan waktu. Dengan semakin murah dan memasyarakatnya komputer banyak masalah kehidupan sehari-hari yang bisa diatasi, termasuk keidaknyamanan karena harus mengantri. Komputer bisa mengakses peralatan eksternal dengan perantaraan port masukan dan keluaran (port I/O). Karena keterbatasan pin data pada port jenis ISA kita memanfaatkan IC PPI8255 untuk menambah jumlah pin ini menjadi 24 pin, terbagi menjadi 3 port yaitu port A, port B dan port C dan bias sebagai masukan ataupun keluaran. Dari 24 pin ini kita bias mengatur IC untuk driverdisplaysevensegmen, menerima masukan dari saklar tekan,melakukan pencetakan pada printer dan mengaktifkan suara pada sound card. Ini semua dilakukan dari computer jenis Pentium III atau komputer yang mengandung slot ISA. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah Delphi versi 5 Dengan menggunakan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelayanan, konsumen tidak perlu kelelahan berdiri menunggu dibarisan antrian yang panjang dan mereka dapat dengan bebas melakukan aktivitas sebelum nomor antrian mereka ditampilkan di display nomor. Dari pihak pemakai sistem ini, mereka dapat memaksimalkan pelayanan terhadap konsumen, dengan membuat atau melakukan evaluasi dari proses kerja para operator dengan menggunakan system database dari sistem antrian ini.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Slot ISA IBM PC/XT
Suatu rangkaian kendali elektronik atau piranti luar yang lainnya dapat dihubungkan dengan sebuah komputer melalui suatu slot ekspansi yang disediakan. Komputer IBM PC/XT dan beberapa merk lainnya menyediakan beberapa slot ekspansi semacam slot ISA. Pada komputer yang lebih baru, slot ISA ini masih tersedia bersama slot-slot yang lain yang lebih baru dan lebih canggih lagi.
2.2 PPI (Programmable Peripheral Interface) 8255
PPI (Programmable Peripheral Interface) 8255 adalah sebuah IC yang dirancang khusus untuk
keperluan antarmuka (interface) pada system komputer. Rangkaian interface berfungsi sebagai antarmuka untuk keperluan kendali elektronik yang menghubungkan komputer dengan rangkaian luar (peripheral) seperti dengan keyboard, mouse, layar monitor, printer dan lain-lainnya. PPI 8255 merupakan satu contoh antarmuka yang dapat diprogram untuk keperluan tertentu.

Aplikasi PPI8255 dalam Sistem … Raka Agung, Mahendra Wiadnyana Teknologi Elektro 26 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 PPI 8255 memiliki fungsi pin sebagai input/output dan sistem kontrol, fungsi dari pin-pinnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Bus Buffer D0-D7 (Bidirectional), data bus buffer 8 bit digunakan untuk menghubungkan IC 8255 dengan sistem bus komputer.
2. Read, Write dan Control Logic, fungsi blok ini adalah untuk mengatur transfer data internal
maupun ekternal serta status control word. Menerima data dari CPU address dan control bus.
3 Chip Select (CS), sebagai masukan yang akan mengaktifkan (enable) IC 8255 sehingga proses
read-write antara PPI 8255 dengan CPU dapat berlangsung bila pin ini aktif (aktif low).
4. Read (RD), pin ini aktif low, artinya PPI mengirim data/ informasi status ke data bus, memerintahkan CPU untuk membaca data dari input IC 8255.
5. Write (WR), Pin ini aktif low, berarti CPU menuliskan/mengirimkan data ke PPI 8255.
6 A0 dan A1, berfungsi untuk menentukan tujuan register/bus data komputer dengan salah satu
port dari PPI 8255.
7. Reset, untuk clear register kontrol dan seluruh Port diset kedalam mode input.
8. Port A (PA0-PA7),i port input/output yang dapat dihubungkan dengan perangkat luar.
9. Port B (PB0-PB7), port input/output yang dapat dihubungkan dengan perangkat luar.
10. Port C (PC0-PC7), port input/output yang dapat dihubungkan dengan perangkat luar. Hanya saja port ini dapat dibagi dua masing-masing 4 bit, yang digunakan untuk mengontrol Port A0-A7 serta Port B0-B7 dalam mode operasi tertentu.

2.3 Seven Segment
Seven segment merupakan susunan dioda LED (Light Emitting Diode) yang disusun sedemikian rupa untuk menampilkan suatu karakter, baik itu angka maupun karakter yang lainnya. Ada dua jenis seven segment, yaitu seven segment katoda bersama (common katoda) dan anoda bersama (common anode). Karena terdiri dari beberapa led yang disusun, maka prinsip pengoperasiannya sama dengan led yang menghasilkan cahaya saat diberikan beda potensial pada kutub anoda dan katodanya. Warna cahaya yang dihasilkan oleh led umumnya berwarna hijau, kuning dan merah.
Tegangan drop pada led sebesar 1,8 volt – 2,2 volt diberikan ke kutub-kutub anoda dan katoda dengan bias maju (forward bias) dan dengan arus maksimum sebesar 20 mA. Led pada seven segment diberi simbol huruf a-g untuk mempermudah dalam pengoperasiannya.

3. PERANCANGAN
3.1 Perancangan Perangkat Keras
Secara umum perancangan perangkat keras sistem antrian elektronik ini dapat dilihat pada Gambar 1. PPI 8255 dipasang pada slot ekspansi komputer, sedangkan port PPI 8255 dihubungkan ke perangkat input/output rangkaian seven segment. Rangkaian seven segment terbagi tiga group yang diberi nama “Display 1”, “Display 2” dan “Display 3”. Masing-masing “Display” terdiri dari tiga buah seven segment dan tiga buah IC Latch dan sebuah input berupa saklar tekan. Jadi setiap display mampu menampilkan tiga digit angka desimal. Speaker sendiri berfungsi sebagai penampil suara, dan printer untuk mencetak nomor antrian.


















Layar monitor
 


speaker
 
 










Gambar 1. Diagram blok perangkat keras system antrian elektronis





3.2 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman Delphi yang akan mengolah
data input output dan inisialisasi dari PPI 8255. Pada perancangan perangkat lunak ini ada beberapa hal yang akan dilakukan antara lain :
1. Inisialisasi PPI 8255
2. Mereset seven segment dan menset-up data awal seven segment ‘0’
3. Pengiriman data sebagai input untuk driver seven segment
4. Mengirimkan data switch ke switching driver seven segment
5. Merancang kode untuk masing-masing penekanan saklar tekan
6. Mengolah data input dari saklar tekan untuk data seven segment
7. Membuat form untuk pencetakan nomor antrian
8. Membuat form Login/password untuk masingmasing operator
9. Membuat database dari data yang masuk
10. Membuat form untuk pencetakan laporan system antrian dari database
11. Membuat/mengolah suara pengingat perubahan nomor antrian.
Proses perancangan perangkat lunak dan proses pengolahan input sampai data ditampilkan pada seven segment, dapat dilihat pada flowchart gambar 2.




                        Gambar 2. Diagram alir program utama..
Sedangkan subprogram A,B, C dan D masingmasing terdiri dari alur program pengiriman data,
alur program suara, dan alur program penulisan ke database.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Realisasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dari sistem antrian ini secara keseluruhan terlihat seperti Gambar 3. Sedangkan tampilan program pada layar monitor
seperti terlihat pada Gambar 4. Jumlah antrian menunjukkan jumlah total antrian yang masuk
(jumlah nomor yang di print). Seperti terlihat pada Gambar 4. jumlah antrian yang sudah masuk sebanyak sepuluh...










Gambar 3. Tampilan sistem antrian elektronis dengan computer




Gambar 3. Tampilan sistem antrian elektronis dengan computer


Sedangkan tampilan yang lain merupakan aplikasi tambahan seperti tampilan kalender, tampilan “running teks”, serta searching data nomor yang masuk yang berfungsi untuk memudahkan dalam pencarian suatu nomor yang masuk ke database. Sedangkan tampilan GroupBox setting
waktu print adalah untuk mengeset waktu dari pencetakan nomor antrian, merupakan batas waktu dalam melakukan pelayanan. Tombol-tombol “Reset”, “Stop”, “Ok” digunakan untuk mengeset waktu, dalam hal ini waktu untuk mencetak nomor antrian. Sedangkan tombol “Preview” untuk menampilkan tabel database yang akan dicetak/print dan tombol “Exit” untuk menutup/keluar dari program sistem antrian ini. Selanjutnya dilakukan tahap pengujian dari sistem antrian yang telah dibuat untuk memastikan rangkaian telah bekerja sebagaimana mestinya. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perangkat keras (hardware) dan pengujian perangkat lunak (software). Pengujian perangkat keras dilakukan dengan melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur Multitester terhadap titik-titik pengukuran dan melihat tampilan seven segment/Display. Hasil pengujian menunjukkan peralatan system antrian ini sudah bekerja sesuai dengan perancangan.

5. KESIMPULAN
1. Untuk komunikasi antara PPI 8255 dan komputer, masing-masing port PPI 8255 dihubungkan dengan sebuah alamat sesuai dengan alamat kosong yang telah disediakan pada Prototype card computer. Inisialisasi PPI 8255 untuk menugaskan port-port PPI sebagai input atau output sehingga komunikasi dengan peralatan eksternal dapat berlangsung.
2. Komunikasi computer dengan display melalui port A, port B dan port C lower sebagai output
yaitu kendali display seven segmen sedangkan port C upper sebagai input yaitu dari saklar tekan
3. Jumlah nomor antrian yang mampu dilayani oleh sistem antrian elektronik selama satu periode
pelayanan adalah sembilan ratus sembilan puluh sembilan sesuai dengan jumlah display dari seven segment.

6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Arianto W, Haryono Eduard dan Fendy, 1994, Belajar Mikroprosesor Mikrokontroler Melalui Komputer PC, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
[2] Brey, Barry B, 2002, Mikroprosesor Intel edisi 5, Erlangga, Jakarta
[3] Echols, John M. & Hassan Shadily, 1976, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta
[4] Ibrahim, Kf., 2002, Teknik Digital, Andi, Yogyakarta
[5] Kadir, Abdul, 2001, Dasar Pemrograman Delphi 5.0 Jilid 1, Andi, Yogyakarta
[6] Kadir, Abdul 2002, Dasar Pemrograman Delphi 5.0 Jilid 2, Andi, Yogyakarta
[7] Micro-Tech Publications, 1992, Mikroprosesor DataHand Book, Continental Press Pte Ltd, Dubai
[8] Wasito, S, 1992, Data Sheet 1, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
[9] http://www.Kingbright.com/ Data Sheet Seven Segment
[10] http://www.Philiplogic.com/ Data Sheet TTL