Sunday, May 1, 2011

JENIS SISTEM PNEUMATIK


7.1.      Sistem Tekanan Tinggi.
Pneumatik tekanan tinggi (lebih dari 8 bar, pada umumnya sampai 15 bar). Gaya-gaya besar dan tekanan-tekanan tinggi pada pneumatik suatu pilihan yang baik dari variasi yang banyak sekali dan tidak mahal, yang sebagian dibakukan atau dinormalisasikan sebagai komponen-komponen yang sangat cermat yang hanya dapat digunakan untuk satu fungsi, membuat pembangunan pengendalian-pengendalian yang rumit sangat dimungkinkan. Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air Storage Cylinder) pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem. Tipe dari tabung ini mempunyai 2 katup, yang mana satu digunakan sebagai katup pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada katup ini untuk penambahan udara kedalam tabung. katup lainnya sebagai katup pengontrol. Katup ini dapat sebagai klep penutup dan juga menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan.

7.2. Sistem Tekanan Sedang (Menengah).
Pneumatik tekanan menengah juga disebut pneumatik tekanan normal ( tekanan 2 sampai 8 bar). Biasanya pemakaian tekanan pneumatik untuk menghasilkan kerja gaya atau kerja mekanis. Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 – 150 (dalam satuan Psi), biasanya tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresi langsung dari motor kompresor.

7.3.      Sistem Tekanan Rendah.
Pneumatik tekanan rendah juga memilik pneumatik tekanan ( tekanan 1,2 sampai 2 bar). Biasanya pemakaian tekanan pneumatik dalam teknik atur pneumatik dan pada pengolahan sinyal dan data, bahkan sistem pneumatik pada tekanan-tekanan yang sangat rendah atau disebut FLUIDIKA (1,00 sampai 1,1 bar). Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udara mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 –10 Psi, ke sistem Pneumatik.

No comments:

Post a Comment