Sunday, May 1, 2011

Pemeliharaan Pencegahan Sistem Hidrolik


Pemeliharaan Pencegahan Sistem Hidrolik.
Sesuai dengan definisi tersebut di depan bahwa pemeliharaan pencegahan atau preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghindarkan laju kerusakan suatu fasilitas. Berarti kegiatan pemeliharaan ini dilakukan sebelum dan selama fasilitas / mesin / peralatan itu beroperasi atau digunakan. Dengan demikian pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) dimulai semenjak fasilitas tersebut belum dioperasikan. Dengan kata lain bahwa kita harus mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk memperlancar proses pemeliharaan selanjutnya. Inilah yang disebut dengan pra-pemeliharaan.

5.2.3. Pra-Pemeliharaan pada sistem hidrolik.
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah kegiatan persiapan sebelum mesin/alat dioperasikan dengan tujuan agar pelaksanaan pemeliharaan nantinya menjadi lebih sempurna.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah:
1. Instalasi pemipaan sirkuit hidrolik yang memadai.
2. Alat-alat pemeliharaan seperti alat pengencang, alat penyetel, alat pemotong, alat pelumasan dan alat-alat kebersihan.
3.  Alat-alat pengetes.
4. Alat-alat penunjang seperti alat angkat, alat angkut, alat penjepit dan sebagainya.
5. Bahan pemeliharaan seperti bahan pembersih, bahan pembilas dan bahan pencegah korosi.
6. Gudang suku cadang dan bahan-bahan pemeliharaan.
7. Gudang yang memenuhi syarat untuk oli / cairan hidrolik.
8. Gudang barang bekas atau komponen yang diperbaiki.
9. Perangkat administrasi pemeliharaan dan pergudangan.
Di samping persiapan tersebut di atas dalam pemasangan fasilitas yang menggunakan sistem hidrolik perlu dipersiapkan pula hal-hal berikut:
1. Untuk mesin-mesin yang stasioner, fondasi mesin harus memenuhi syarat, seperti ketebalan beton, komposisi campuran beton, luas fondasi, kedataran dan sebagainya.
2. Sedangkan untuk mesin yang mobile, perlu dudukan atau mounting yang cukup kuat pula.
3. Pemasangan mesin yang kokoh dengan pengikatan yang kuat.
4. Kedataran mesin (level) yang standar (perlu dilevel dengan alat
    pelevelan yang presisi).
5. Penyediaan sumber tenaga yang memenuhi syarat.
Dengan persiapan yang begitu lengkap berarti pra-pemeliharaan telah kita laksanakan dengan baik sehingga insya Allah pemeliharaan selanjutnya akan berjalan dengan lancar.

5.2.4. Pemeliharaan Harian atau Routine Maintenance.
Sebetulnya pemeliharaan sistem hidrolik sangatlah mudah, karena cairan hidrolik telah dapat berfungsi sebagai pelumas dan sekaligus sebagai pencegah korosi. Demikian pula dalam sistem hidrolik telah disediakan proteksi beban lebih. Namun anda dapat saja mengalami permasalahan atau gangguan pada sistem hidrolik apabila anda mengoperasikannya dengan memberikan beban lebih seperti putaran yang terlalu tinggi, tekanan kerja terlalu tinggi, suhu terlalu tinggi atau juga bila terlalu banyak kontaminasi. Oleh karena itu hanya dengan melaksanakan pemeliharaan yang sistematis dan kontinyu, gangguan dapat diatasi sebelum terjadi kerusakan fatal. Ada beberapa kunci penyebab permasalahan dalam pemeliharaan sistem hidrolik antara lain : (lihat gambar 5.2)
1. Kurangnya cairan hidrolik (oli) dalam tangki.
2. Tersumbatnya saringan (filter oil) karena cairan hidrolik yang kotor.
3. Kehilangan daya hisap pada saluran hisap.
4. Cairan hidrolik (oli) yang tidak cocok.

Gambar 5.2. Kunci penyebab permasalahan pemeliharaan.
Permasalahan tersebut di atas dapat diatasi atau dicegah dengan memahami sistem dan pemeliharaan yang sempurna. Bagaimanakah pemeliharaan yang sempurna itu? Pemeliharaan yang sempurna ialah pemeliharaan yang pelaksanaannya sistematis, taat asas dan berkesinambungan (kontinyu). Berikut ini adalah kegiatan pemeliharaan yang secara rutin harus dilaksanakan secara sistematis.

5.2.4.1. Pengecekan sistem sebelum operasi.
Pengecekan ini dilakukan secara reguler setiap akan mengoperasikan sistem. Beberapa titik yang harus dicek (diperiksa) antara lain: (lihat Gambar 5.3).


Rectangular Callout: Periksa silinder
atau unit
penggerakPEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM
Rectangular Callout: Periksa tangki
hidrolik dan cairan
hidrolik (oli)Rectangular Callout: Periksa pompa hidrolik dan penggerak mulaRectangular Callout: Periksa saluran-saluran oliRectangular Callout: Periksa katup-katup
atau unit pengatur

Gambar 5.3. Skema pengecekan sistem sebelum operasi.

5.2.4.2. Pemeriksaan tangki hidrolik dan oli.
Hal-hal yang perlu diperiksa ialah:
1. Periksa permukaan (level) oli apakah masih ada pada garis batas. Apabila kurang permukaan oli, tambahlah dengan oli yang sama. Apabila dari hasil pemeriksaan permukaan oli dari hari ke hari terlihat penurunan permukaan oli yang drastis, maka periksalah tangki oli atau pipa / selang barang kali ada yang bocor atau retak.
2.  Pemeriksaan kondisi oli.
a. Bila oli berbusa atau bergelembung berati ada udara yang masuk. Periksalah bagian-bagian yang bocor dan betulkan.
b. Bila oli berubah menjadi seperti air susu berarti ada air yang tercampur ke dalam oli hidrolik. Gantilah oli itu dan pastikan bahwa oli tersimpan dengan baik dan tidak terkontaminasi oleh apapun.
3. Periksa saringan oli (oil filter). Sebelum mengangkat tutup filter lap (bersihkan) dulu kotoran atau debu yang melekat padanya. Bila memeriksa oli dengan tongkat (stick) lap dulu stick tersebut dengan kain lap yang bersih.

5.2.4.3. Pemeriksaan pendingin (cooler), saluran dan konektor.
1. Bersihkan pendingin oli secara berkala, periksa bila ada yang bocor, jagalah sirip-sirip pendingin selalu bersih, jangan sampai terbalut oli, jagalah jangan sampai karatan dan sebagainya.
2. Periksalah saluran oli (konduktor) dan konektornya barang kali terjadi hal-hal :
a. Bocoran oli pada saluran tekan. Periksalah bocoran pada bagian luar selang atau pada fitting (konektor) dan selalu gunakan kertas kardos jangan diraba dengan tangan.
b. Bocoran udara. Tanda bahwa ada udara yang bocor terhisap kedalam sistem ialah adanya gelembung udara atau buih pada oli dalam tangki.
c. Pipa atau selang peok. Hal ini barangkali karena adanya buih, atau terlalu panas, atau kehilangan tenaga hidrolik. Gantilah pipa atau selang yang peok ini tetapi pipa pengganti harus dibersihkan dulu dan dicuci dengan bahan pelarut yang bersih pula.
3. Kencangkanlah semua konektor (fitting) yang kendor. Gunakan dua buah kunci untuk menghindari terpuntirnya pipa atau selang. Ingat! Pengencangan hanya sampai pada asal bocornya sudah sembuh.

5.2.4.4. Pemeriksaan katup-katup.
1. Periksa kebersihan katup, karena kotoran yang mengganjal pada katup akan membuat katup popet tidak menutup dengan rapat dan bila mengganjal pada katup geser dapat menyebabkan katup cepat aus.
2. Periksa keausan katup. Katup yang telah aus spoolnya (piston katup) atau piring gesernya atau dudukannya atau bolanya akan mengakibatkan kebocoran. Dengan demikian katup tidak dapat bekerja dengan sempurna.

5.2.4.5. Pemeriksaan silinder atau aktuator.
1. Periksa kebocoran silinder baik kebocoran luar maupun dalam. Apabila terdapat kebocoran maka segeralah diatasi.
2. Periksa pengikatan silinder (cylinder mounting). Bila kendor, kencangkanlah, bila posisinya berubah betulkan .
3. Periksa posisi batang piston. Dalam keadaan berhenti mestinya batang piston berada di dalam; karena apabila posisinya di luar dia akan menjadi tempat berkumpulnya debu dan air embun yang akan mengakibatkan korosi. Bila terpaksa harus di luar maka perlu dilumasi dengan grease yang memadai.
4. Untuk motor hidrolik, periksa jangan sampai bekerja hingga suhu meningkat tajam, karena motor hidrolik tidak boleh bekerja pada suhu tinggi. Periksa juga apakah sistem pendinginan berfungsi dengan baik. Periksa dulu apabila motor hidrolik bekerja hingga suhu meningkat apakah oli di dalam sistem telah mencukupi.
5. Periksa pula kebocoran pada motor hidrolik seperti pada sambungan motor dengan selang , periksa sekitar poros yaitu pada sealnya apakah ada kebocoran dan periksa pada permukaan sambungan belahan motor.

1 comment: